Ilmu Budaya Dasar dan Kesusastraan
Tugas Ilmu Budaya Dasar dan Kesusastraan.
Prosa: Kasih Sayang Seorang Kakak
Aku mempunyai seorang kakak yang bernama
Risa. Waktu aku kecil, kami sering bermain bersama bahkan bertengkar karena
memperebutkan mainan. Ibu selalu memarahi kak Risa karena ia jarang mengalah
untuk memberikan mainannya kepadaku dan setelah itu kak Risa selalu memarahiku
karena menurutnya ibu lebih sayang kepadaku. Ibu dan ayahku pergi untuk
selamanya pada aku berumur 15 tahun dan kak risa umur 17 tahun. Mereka
mengalami sebuah kecelakaan di jalan tol ketika ingin menjemput kami dirumah
nenek. Pada saat itu lah banyak masalah menghampiri kehidupan kami.Hal itu dimulai ketika kakakku mulai terjebak pergaulan bebas di dalam masa remajanya. Ia sering pulang malam, main bersama banyak laki-laki, minum minuman keras. Aku mulai merasa jengkel terhadap kelakuannya yang semakin membuatku pusing. Hingga suatu saat, aku menjumpai kakakku mengambil uang di dompetku dan dipergunakan untuk main ke diskotik bersama teman-temannya. Padahal uang tersebut adalah uang tabunganku yang sengaja aku kumpulkan untuk biaya sehari-hari tapi ternyata kak Risa memakainya untuk hal yang tidak benar. Aku sangat marah terhadapnya, aku sempat memintanya untuk mati agar tidak menyusahkan hidupku, aku mulai benci dan tidak ingin berbicara kepadanya.
Suatu ketika, aku mengalami pusing yang sangat amat sakit dan tidak dapat aku tahan. Aku mencari gejala-gejala yang ku miliki lewat internet dan aku mendapati kalau gejala yang ku punya menjurus ke kanker. Karena aku penasaran, aku langsung menuju rumah sakit kanker yang ada di daerahku. Aku menjalani test darah dan scan untuk memastikan semuanya. Ternyata benar, aku menghidap penyakit kanker dengan stadium yang cukup parah. Aku kacau, aku tidak bisa berfikir jernih.
Kehidupan dirumah sangat tidak teratur. Kakakku makin berani untuk meminum minuman keras dan merokok di rumah. Ketika aku mengalami mual, ternyata di dalam kamar mandi ada kakakku yang sedang merokok. Aku langsung menggedor-gedor pintu kamar mandi karena aku tidak dapat menahannya lagi. Kakakku kaget dan langsung keluar kamar mandi saat aku memuntahkannya. Dia kebingungan apa yang telah terjadi padaku. Akhirnya, topi yang selama ini aku pakai untuk menutupi kepalaku yang mulai botak karena terapi kanker dibuka olehnya. Dia sangat terkejut dan menangis dengan keras. Dia menyesal atas perbuatannya selama ini yang selalu acuh dan terpengaruh oleh pergaulan.
Setelah kejadian itu, Kak Risa merawatku dengan penuh kesabaran. Dia memandikanku persis seperti waktu dulu kami kecil. Ia memberikan aku semangat dan arti kakak yang selama ini aku butuhkan. Sosok seorang kakak yang bisa membimbing aku, mengajari aku banyak hal, melindungi aku dengan sepenuhnya. Aku kaget bukan main ketika melihat ia memotong rambutnya sama seperti ku dan dia bilang kalau dia tidak ingin aku merasakannya sendirian. Aku salah, sempat memintanya untuk pergi dan mati dari hidup ini. Aku merasakan kebahagianku yang lengkap setelah kejadian ini. Aku berharap dia akan terus seperti ini walaupun aku sudah tidak ada lagi.
Dari prosa tersebut, adapun hubungan dari cerita diatas yang menggambarkan :
1. Manusia dan Penderitaan
“Ibu selalu
memarahi kak Risa karena ia jarang mengalah untuk memberikan mainannya kepadaku
dan setelah itu kak Risa selalu memarahiku karena menurutnya ibu lebih sayang
kepadaku.”
menurut pendapat saya, penderitaan yang dialami pada tokoh kak Risa yang selalu dimarahi ibunya karena sikapnya yang tidak mau mengalah, dan dia merasa bahwa ibunya lebih sayang adiknya.
menurut pendapat saya, penderitaan yang dialami pada tokoh kak Risa yang selalu dimarahi ibunya karena sikapnya yang tidak mau mengalah, dan dia merasa bahwa ibunya lebih sayang adiknya.
2. Manusia dan Kegelisahan
“aku sempat
memintanya untuk mati agar tidak menyusahkan hidupku, aku mulai benci dan tidak
ingin berbicara kepadanya.”
“aku menghidap
penyakit kanker dengan stadium yang cukup parah. Aku kacau, aku tidak bisa
berfikir jernih.”
terlihat bahwa sang adik merasa gelisah karna ulah kakaknya dan penyakit yang menyarang ditubuhnya.
terlihat bahwa sang adik merasa gelisah karna ulah kakaknya dan penyakit yang menyarang ditubuhnya.
3. Manusia dan Cinta Kasih
“Setelah kejadian
itu, Kak Risa merawatku dengan penuh kesabaran. Dia memandikanku persis seperti
waktu dulu kami kecil. Ia memberikan aku semangat dan arti kakak yang selama
ini aku butuhkan. Sosok seorang kakak yang bisa membimbing aku, mengajari aku
banyak hal, melindungi aku dengan sepenuhnya.”
dari kutipan tersebut, bisa dilihat cinta dan kasih seorang kakak yang menyayangi adiknya yang sakit dan merawatnya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
dari kutipan tersebut, bisa dilihat cinta dan kasih seorang kakak yang menyayangi adiknya yang sakit dan merawatnya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.
4. Manusia dan Harapan
“Aku berharap dia
akan terus seperti ini walaupun aku sudah tidak ada lagi.”
dari kutipan tersebut bisa dilihat bahwa adiknya penuh pengharapan agar kakaknya tidak berubah dan tetap menyayangi adiknya walau adiknya sudah meninggal.
dari kutipan tersebut bisa dilihat bahwa adiknya penuh pengharapan agar kakaknya tidak berubah dan tetap menyayangi adiknya walau adiknya sudah meninggal.
5. Manusia dan Tanggung Jawab
“ Sosok seorang
kakak yang bisa membimbing aku, mengajari aku banyak hal, melindungi aku dengan
sepenuhnya.”
kata-kata adiknya yang menggambarkan sosok kak Risa yang penuh tanggung jawab terhadap adiknya.
kata-kata adiknya yang menggambarkan sosok kak Risa yang penuh tanggung jawab terhadap adiknya.
6. Manusia dan Pandangan Hidup
“Hal itu dimulai
ketika kakakku mulai terjebak pergaulan bebas di dalam masa remajanya. Ia
sering pulang malam, main bersama banyak laki-laki, minum minuman keras. Aku
mulai merasa jengkel terhadap kelakuannya yang semakin membuatku pusing.”
"Kehidupan dirumah
sangat tidak teratur. Kakakku makin berani untuk meminum minuman keras dan
merokok di rumah.”
Dari kutipan tersebut bisa dilihat bagaimana pandangan
sang adik pada kehidupan kakak dan kehidupan dirumahnya
Sumber prosa: Cerpen Kasih Sayang Seorang Kakak
https://www.kompasiana.com/sitijasmine_/cerpen-kasih-sayang-seorang-kakak_58cce424f67e6147198d370a
Komentar
Posting Komentar